PT Toyota-Astra Motor (TAM) telah berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Serasi Autoraya (TRAC) untuk mengeksplorasi penggunaan biofuel sebagai alternatif energi yang dapat mengurangi emisi kendaraan. Ini merupakan bagian dari Strategi Multi Jalur yang diterapkan oleh Toyota, di mana seluruh jajaran kendaraan mereka, termasuk kendaraan elektrifikasi (xEV), akan digunakan dalam penelitian ini.
Penandatanganan kerja sama ini secara resmi dilakukan di panggung Mandiri Utama Finance (MUF) dalam acara Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 pada tanggal 22 November. Toyota berpartisipasi dengan menampilkan keseluruhan produknya, mulai dari model konvensional hingga kendaraan elektrifikasi.
“Usaha mencapai netralitas karbon tidak dapat Toyota lakukan sendiri, tapi butuh kerja sama dengan key stakeholder. Kolaborasi kali ini dengan Pertamina Patra Niaga serta TRAC, kami lakukan untuk mempelajari penggunaan campuran bahan bakar alternatif yaitu bioetanol E10 dalam mobilitas sehari-hari customer Indonesia khususnya di Jawa Timur,” terang President Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda di Tangerang Selatan, Jumat (22/11).
Toyota sendiri memang belakangan tengah mengembangkan kendaraannya, terutama peminum bahan bakar bensin baik itu konvensional murni maupun hybrid. Mereka telah disiapkan dapat menggunakan bahan bakar alternatif yaitu bioethanol hingga 10%. Untuk kolaborasi, Toyota akan menyiapkan 50 unit seperti Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya.
Sementara Pertamina Patra Niaga berkontribusi dari sisi penyediaan bahan bakar. Adapun pengembangan bioetanol oleh Pertamina sudah cukup lama. Mereka berhasil menghadirkan Pertamax Green 95 dengan bauran bioethanol 5% atau E5 pada 2023. Namun, untuk kolaborasi ini mereka meningkatkan bauran produk menjadi E10.
"Berkolaborasi secara holistik dengan produsen kendaraan dan penyedia layanan mobil merupakan langkah besar untuk menghadirkan ekosistem biofuel di Indonesia. Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya akan mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendorong percepatan target Net Zero Emission 2060, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, membuka peluang kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal yang terlibat dalam rantai pasokan bioethanol," jelas Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.
Unit-unit tersebut nantinya akan dipakai dalam kebutuhan bisnis rental kendaraan yang dikelola oleh TRAC. Di mana mereka terhubung teknologi terintegrasi AstraFMS (Astra Fleet Management System), guna memantau kondisi dan efisiensi kendaraan.
Secara berkala akan dilakukan pengambilan sampel data oleh Toyota seperti dyno test, carbon deposit quantity dan uji emisi. Hasilnya akan dibandingkan dengan data pengujian yang memakai bahan bakar biasa. Kolaborasi akan berjalan selama 1 tahun dan berlokasi di pool TRAC Surabaya, Jawa Timur.
“TRAC selalu berkomitmen untuk menjalankan bisnis transportasi yang ramah lingkungan. Kolaborasi ini merupakan salah satu wujud nyata usaha TRAC dalam menekan emisi karbon dengan uji coba pemanfaatan sumber energi yang lebih bersih dalam operasional kendaraan kami. Harapannya inisiatif ini dapat membantu kami dalam menyediakan transportasi yang lebih hijau serta untuk mencapai tujuan sustainability perusahaan,” ungkap Mohammad Farauk, Presiden Direktur PT Serasi Autoraya (TRAC).
- Referensi 2
- Referensi 3
- Referensi 4
- Referensi 5
- Referensi 6
0 comments:
Posting Komentar