muda dan siap dijadikan mobilitas harian. Dimensi kompak, lalu mesin diklaim sangat irit bahan bakar.
Untuk market sana, unit tersedia dalam tiga pilihan. Tipe Standar dilepas VND 29.151.000 (Rp18,2 juta), Special dijajakan VND 33.376.000 (Rp20,84 juta) dan Limited Edition VND 34.000.000 (Rp21,24 juta). Mari bedah kelengkapan saudara jauh Fazzio ini.
Yamaha Janus 2024 memanggul enjin Blue core 125 cc silinder tinggal SOHC berpendingin udara. Ukuran diameter kali langkah piston 52,4 mm x 57,9 mm. Hasil pembakaran internal memberi daya maksimal 9,5 PS di 8.000 rpm dan torsi maksimum 9,6 Nm pada 5.500 rpm.
Sedangkan rasio kompresi 9,5:1, bisa minum bensin RON rendah. Lalu kapasitas oli mesin 0,84 liter dan tangki 4,2 liter. Menurut pabrikan sana, konsumsi bahan bakar tembus 53,19 km/liter berdasar pengetesan internal.
Jujur kalau dilihat dari segi tampilan. Ia malah mirip beberapa campuran model Yamaha seperti Fazzio dan Mio. Rumah lampu utama dibuat oval plus sentuhan chromium di tepian. Sayang masih gunakan halogen, tapi lampu ekor pakai LED. Lanjut sapuan garis bodi cenderung halus di segala sisi.
Jok dibuat rata, ditutupi material PVC. Diklaim bisa mengurangi panas saat motor dijemur di bawah terik matahari. Lantas posisi behel belakang agak memanjang. Ya, desain kekinian yang cocok buat diajak bergaya saat kumpul bareng kawan.
Bicara mengenai dimensi, Yamaha Janus 125 terbaru tergolong ringkas. Ia punya panjang 1.850 mm, lebar 705 mm, tinggi 1.120 mm, tinggi sadel 769 mm. Lanjut ground clearance 135 mm, jarak sumbu roda 1.260 mm, bobot total 99 kg, serta volume bagasi 14,2 liter.
Rem depan tipe cakram tunggal hidrolik. Sedangkan di belakang model tromol. Masing-masing profil ban 80/80 - 14 M/C 43P dan 110 / 70 - 14 M/C 56P. Ya, pelek 14 inci disemprot cat hitam, persis seperti milik Mio Sporty lawas.
Fitur Yamaha Janus 125 tidak banyak. Ada Smart Key dengan remot, yang sudah lazim dipakai di berbagai skutik Honda. Sehingga memudahkan pengendara tanpa harus pakai anak kunci untuk menghidupkan mesin.
Terus panel meter memakai kombinasi jarum analog dan layar LCD minimalis. Perangkat start stop system juga tak luput dipasang guna menekan asupan bahan bakar ketika sepeda motor berhenti sejenak.
Akankah masuk pasar Indonesia? Rasanya tidak. Sebab Yamaha (YIMM) telah memiliki banyak skutik entry level di sini. Sebut saja ada, Gear, FreeGo, Mio M3 dan Fino 125. Andai kata ditempatkan di segmen classy, sudah ada Fazzio dengan lekuk tubuh klasik kontemporer. Lantas mengenai harga, tidak terlalu berbeda jauh dari market skutik murah di Tanah Air. Masih berada di batas angka psikologi konsumen.
- Referensi 2
- Referensi 3
- Referensi 4
- Referensi 5
- Referensi 6
0 comments:
Posting Komentar